Agama Kristian merupakan agama yang mempunyai
penganut teramai di dunia. Pada tahun 2006, Agama kristiani mempunya pengikut
hingga jumlahnya mencapai 2.14 bilion diseluruh dunia. Mayoritas penganut agama
Kristian ini beriman dengan konsep doktrin Triniti/Trinitas atau Tritunggal.
Sepanjang dua abad pertama Tarikh Masehi tidak ada usaha yang serius untuk
mengumuli masalah-masalah teologis dan filosofis yang berkaitan dengan apa yang
ini kita sebut doktrin Trinitas. Trinitas/Tri-Tunggal merupakan satu doktrin
yang misteri dalam Agama Kristen yang dibawa oleh Paul. Menurut beliau, Jesus
merupakan anak tunggal tuhan yang terdahulu dari segala zaman dan segala
penciptaan lain. Oleh karena beliau adalah anak Tuhan, maka sudah pasti beliau
juga mempunyai kuasa atau ciri-ciri ketuhanan. Oleh itu, beliau menganggap
bahwa Jesus merupakan Tuhan yang wajib disembah, yang berkuasa memerintah alam
ini. Jesus juga dianggap sebagai elemen ketuhanan yang kedua dalam doktrin
Tri-Tunggal. Hal ini telah dinyatakan dalam Bible: “Inilah anakku yang
kukasihi, kepadanya aku berkenan”.
Para
penganut agama Kristen menganggap bahwa ayat ini telah membuktikan bahwasannya
Jesus adalah anak Tuhan yang dikasihi dan dirahmati. Kita menemukan penggunaan
formula Bapa, Anak, dan Roh kudus, tetapi tida ada usaha untu menjelaskannya
secara terperinci. Para ahli pikir seperti Yustinus dan Tatian menekankan
kesatuan haikat antara Firman dan Bapa dengan memakai perumpamaan bahwa tidak
mungkin memisahkan terang dari sumbernya, yaitu Matahari. Dengan cara demikian
mereka menunjuan bahwa, sekalipun Firman dan Bapa itu berbeda, keduanya tidak
dapat dipisahkan. Oleh karena beliau merupakan anak tuhan, maka sudah pasti
Jesus adalah Tuhan seperti yang lain.
A.
Pengertian Trinitas
Menurut Athanasian (Abad VI), Trinitas
diartikan sebagai “God as Three in One as Father, Son, and Holy Spirit: Being
three persons or centers of conscuiosness in one being…” yang artinya tuhan
sebagai tiga di dalam satu Diri: Tuhan sebagai Bapa, Tuhan sebagai Putra dan
Tuhan sebagai Roh Kudus : Menjadi Tiga oknum atau pusat kesadaran di dalam satu
Pribadi.
Sedeangkan menurut Orthodox Christianity,
Trinitas diartikan sebagai berikut: “Bapa adalah Tuhan, Anka adalah Tuhan, dan
Roh Kudus adalah Tuhan, dan bersama-sama bukan seendiri, membentuk satu Tuhan.
Jadi secara Umum Trinitas dalam Kristen diartikan sebagai kesatuan dari tiga.
Trinitas dalam Kristen adalah Tiga Tuhan, yakni Tuhan Allah, Tuhan Yesus, dan
Tuhan Roh Kudus, dan ketiganya adalah satu.
B.
Sejarah Trinitas
Sebelum Trinitas menyebar dikalangan umat
Kristen, Kepercayaan Tuhan Trinitas merupakan ajaran agama agama pagan yang
sudah lama berkembang dimana-mana dan menyebar luas di umat penyembah berhala
kuno. Beberapa agama memiliki lebih dari satu Trinitas, tetapi masing-masing
dianggap “Tiga dalam satu”. Sorang sejarawan Richard Cassaro memperlihatkan
adanya bukti agama tiga-didalam-satu yang sangat kuat dan yang sangat tua, yang
menyebar luas diseluruh eropa berabad-abad sebelum kristus. Keyakinan ini
begitu mendarah daging yang pada awalnya mencegah penyebaran agama Kristen di
eropa. Ketuhanan Tritunggal kuno ini pertamakali ditemukan di Sumeria, sesaat
setelah air bah, yang terdiri dari Anu, “Bapa” dan “Raja para Dewa”, Enlil dewa
pencipta; dan Enki yang menjadi “Tuan Kebijaksanaan”. Versi yang sama dari
orang Mesir untuk Trinitas yang menghujat ini aialah Osiris sebagai bapa, Isis
sebagai Ibu dan Horus sebagai Anak. Begitu juga dalam Ajaran Yunani, didalam
ajarannya terdapat Ajaran Trinitas di Yunani yaitu Zeus, Poseidon dan Pedos,
Dan ajaran Trinitas di Romawi yaitu Jupiter, Nipton dan Pluton.
Menurut
Edward Gibbon, dogma Trinitas pada zaman plato sudah pernah disebutkan. Plato
sering menyebut keilahian alami terdiri atas tiga bagian: penyebab pertama,
Firman (Logos), dan Roh alam semesta, system platonic sebagai tiga tuhan,
bersatu anatara satu dengan lainnya melalui kehidupan yang baka dan misterius;
dan Firman (Logos) secara khusus dianggap yang paling tepat sebagai anak Bapak
yang kekal dan sebagai pencipta dan penguasa alam semesta. Semua adalah ajaran
Trinitas dalam agama pagan dan peikiran pemikiran filosofis pada zaman dahulu
jauh sebelum Umat Kristiani ada.
Konsili
Nicea [325 M]
Sebelum abad ke IV para pemimpin gereja
disibukan dengan bagaimana memformulasikan hubungan yang tepat antara Allah dan
Yesus. Tetapi yang jelas pada abad ini umumnya masih berpendirian bahwa Tuhan
Allah adala satu-satunya Tuhan yang wajib disembah.
Semua berubah disaat kaisar Romawi Konstantin
menyatakan masuk Kristen pada tahun 312 M. Ia dekenal dengan panggilan Santo
Konstantinus Agung merupakan seorang Kaisar Romawi dari Tahun 306 sampai 337 M.
kaisar menetapan Kristen sebagai agama kerajaan pada saat itu, meskipun hal ini
disambut dengan gembira, beberapa kalangan saat itu mengkhawatirkannya.
Kesalahan yang dibuat oleh kaisar ketika itu adalah menetapkan Kristen sebagai
agama kerajaan, hal ini menyebabkan membanjirnya para penyembah berhala yang
sekedar masuk Kristen sebagai lambang saja. Jalan menuju ketuhanan Yesus
tidaklah mulus, malah penuh dengan pertumpahan darah. Namun ajaran Trinitas
dari agama Mesir dan Babilonia yang kemudian diidealkan oleh Plato, ajaran
inilah yang melahirkan Trinitas dalam gereja Kristen. Salah satu tokoh yang
mendukung ajaran Trinitas ini adalah Santo Athanasius (296-373). Ia adalah
Uskup di Aleksandria ke -20, diakui sebagai Bapa Gereja, Teolog Kristen
teremuka, dan salah satu dari Doktor Gereja Pertama dalam Gereja Katolik Roma
yang gigih dengan pandangan tentang “Allah yang Tritunggal”. Perdebatanpun
tidak dapat dihindari antara Anthusisus dengan Arius [250-336]. Ia adalah
seorang tokoh Kristen yang menolak ajaran mengenai keilahian Kristus dengan
pandangan bahwa Kristus hanyalah ciptaan Allah dan bukan Allah. Pandangan ini
kemudian memengaruhi munculnya sebuah gerakan yang disebut Arianisme. Pemikiran
Arinius mengenai keilahian Kristus kemudian ditentang oleh Alexsander dan pada
tahun 318 Alexander mengadakan sinode memerintahkan ia untuk menghentikan
ajaran Arius, akan tetapi ia menolak, yang akhirnya ia dibuang ke tempat
pengasingan. Keributan ini membagi dua Gereja di Alexanderia menjadi kubu
Alexander dan kubu Arius.
Dengan adanya kontroversi tersebut diatas, maka
kaisar Konstantinus mengadakan Konsili Nicea (325 M) di kota Nicea (sekarang
Iznik di Turki) untuk membahas permasalahan pandangan Arius. Sekitar 220-250
pemimpin Kristiani menegaskan bahwa Formulasi Athanasilus yang benar yaitu sang
Anak tidak diciptakan, namun sehakikatnya (homoousios) dengan sang bapa yang
dirumuskan dalam pengakuan Iman Nicea. Anthusius menolak pandangan Arius,
karena ketika Arius membacakan pandangannya mengenai keilahian Kristus banyak
Uskup yang kemudian menarik dukungannya dari Arius karena memandang tulisannya
sebagai Penghujatan. Hujatan akan istilah “Homousiois” yaitu Yesus satu zat
dengan Allah.
Dengan demikian Konsili tersebut diatas
menghasilkan sebuah pengakuan iman yang sampai saat ini dipakai dalam liturgy
hampir semua gereja yang berbunyi : “Putra Allah yang tunggal, Ia lahir dari
Bapa sebelum segala abad, Allah dari Allah, terang dari terang, Allah benar
dari Allah benar, Ia dilahirkan bukan dijadikan, Sehakikat dengan Bapa”. Dari
sini juga melahirkan ayat-ayat bible yang berbunyi “Itulah firman yang ia suruh
sampaikan kepada orang-orang Israel yaitu Firman yang memberutakan damai
sejahtera oleh Yesus Kristus yang adalah Tuhan dari semua Orang” dll.
Dari ketetapan Konsili inilah dimulai Trinitas
yang menjadikan Yesus sebagai Tuhan, dikarenakan kekuasaan Gereja berada diatas
kekuasaan kerajaan, maka semua hukum kerajaan dikendalikan oleh gereja yang
akhirnya ajaran Trinitas menjadi salah satu konsep dan aturan Agama Kristen
secara resmi yang dianut semua umat Kristiani pada zaman ini .
Trinitas
Agama Kristen
Allah Trinitas dalam agama kristen ialah Tuhan
Bapa, Tuhan Anak dan Roh kudus. Sebuah doktrin yang mendasar bagi iman Kristen;
kepercayaan atau ketidakpercayaan pada Trinitas menandai Kekristenan sejati
atau bukan. Trinitas sejatinya tidak terdapat dalam Alkitab, tetapi doktrin itu
secara terang diajarkan di Alkitab. Banyaknya umat kristiani yang percaya akan
doktrin ini dari zaman dulu sampai di era modern ini sehingga dotrin/ajaran
tersebut mendarah daging di kalangan umat Kristiani.
Didalam kepercayaan Umat Kristiani Allah
Trinitas telah tertulis didalam perjanjian lama dan perjanjian baru, walaupun
di perjanjian lama tidak tuntas dalam menjelaskan Trinitas tetapi
mengindikasikan konsep Trinitas didalamnya, yaitu :
1.
Penggunaan kata Ibrani
–Elohim untuk Allah merupakan bentuk jamak dari kata benda untuk Allah orang
Kristen. Elohim mempunyai bentuk tunggal yaitu Eloah. Kata Eloah disebutkan
sebanyak 250 kali sedangkan kata Elohim sebanyak 2500 kali.
2.
Penggunaan kata bentuk jamak
untuk Allah atau dalam relasinya dengan Allah. “berfirmanlah Allah (bentuk
tunggal) : “baiklah kita (bentuk jamak) menjadian manusia menurut gambar dan
rupa kita (bentuk jamak), (kejadian 1:26). “Berfirmanlah Tuhan Allah:
sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari kita (jamak),
tahu tentang yang bai dan benar (kejadian 3:23a)
3.
Beberapa ayat dalam kitab
suci membedakan Allah yang satu dengan Allah yang lain(seakan aka nada lebih
dari satu ALLAH) “Takhtamu kepunyaan Allah, tetap untuk seterusnya dan
selamanya, dan tongkat kerajaanmu adalah tongat kebenaran, sebab itu Allah,
Allahmu, telah mengurapi engkau dengan minyak sebagai tanda kesukaan, melebihi
teman-teman sekutumu”(Mazmur 45: -8)
4.
Dalam Al-kitab peerjanjian
baru, ada yang menggunakan ayat dalam Matius 28:19 untuk menyatakan konsep
Trinitas dalam Bible yang berbunyi: “karena itu pergilah, jadikanlah semua
bangsa muridku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak Dan Roh Kudus.
5.
Adalah satu-satunya ayat di
Alkitab yang paling dekat dengan konsep Trinitas, yang selalu dibuat rujukan
utama dalam menyatakan konsep trinitas di Al-kitab adalah : 1 Yohanes 5 : 7-8
“Ada tiga yang memberi kesaksian, yaitu Bapa, Putra, dan Roh Kudus, dan
ketiganya adalah satu” 5:7 Sebab ada tiga yang memberi kesaksian( di dalam
sorga: bapa, Firman dan Roh Kudus, dan ketiganya adalah satu” 5;8 Dan ada Tiga
yang memberi kesaksian di Bumi): Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah
satu.
Ajaran Trinitas bersumber dari kitab injil ini
yang diragukan keasliannya, disebabkan kitab injil yang sekarang ini bukanlah
kitab yang asli atau kitab “Samawi” karena terdapat penambahan dan pengurangan
atau revision.




Comments
Post a Comment